SeputarEkonomi. Siapa yang tak ingin mendapatkan keuntungan besar dari usaha yang dijalankan? Tentu setiap orang menginginkannya bukan? Tak hanya kalangan perlente, kalangan masyarakat yang hidup sederhana pun menginginkan kehidupan yang semakin meningkat taraf ekonominya.
Dengan bermacam-macam impian yang ingin diraih, di antara pemilik modal tersebut ingin mendapatkan untung ketika uangnya diinvestasikan. Alih-alih mendapatkan keuntungan yang besar, ternyata uang yang ditabung dan diinvestasikan sedikit demi sedikit mesti musnah, kandas dibawa kabur si pemilik usaha.
Seperti yang dikutip dari lampung post edisi 22 Desember 2014. Sejumlah nasabah BMT Bima Sakti Mandiri menelan kekecewaan lantaran uang yang diinvestasikan musnah dibawa kabur pengelolanya. Tak ayal, akumulasi uang sedianya sebesar 335 juta lebih dibawa oleh manajer dan pimpinan BMT tersebut.
Pada awalnya BMT Bima Sakti Mandiri tidak menunjukkan gelagat mencurigakan. Karena sejak berdirinya cukup membuat masyarakat setempat percaya. Tentu saja karena nama lembaga keuangan tersebut berjuluk BMT (Baitul Maal Wa Tamwil) Lembaga keuangan syariah, yang notabene dikelola berdasarkan syariah Islam. BMT yang didirikan di daerah Palas Lampung Selatan ini mampu menjaring nasabah yang cukup banyak. Bahkan dari sumber yang sama anggotanya tidak hanya berasal dari Palas semata, akan tetapi berasal beberapa daerah di sekitarnya.
Tapi lagi-lagi, sebuah lembaga dengan kedok apapun tidak akan menjamin keamanan nasabah. Apalagi jika jenis usaha dan bagi hasilnya tidak masuk di akal. Semua menjanjikan keuntungan yang besar tapi justru menjerumuskan nasabahnya lantaran tidak sesuai dengan aturan pengelolaan keuangan yang berlaku menurt aturan BMT.
Adapun siasat agar tidak tertipu investasi bodong silahkan buka link ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar