![]() |
Sumber: Kompasiana.com |
Tidak sedikit kita mengeluh tentang banyaknya anak-anak yang terkena busung lapar, kurang gizi atau bahasa medisnya malgizi,
di mana anak-anak mengalami kekurangan sumber gizi disebabkan atau
kurang terpenuhinya kebutuhan protein keluarga hal ini pengaruh dari
harga pembelian bahan makanan mengandung gizi dan dikonsumsi saat ini
relatif mahal bahkan jika menghadapi bulan Ramadan harga jauh lebih
mahal dari harga sebelumnya.
Ada pula seorang ibu rumah tangga yang
kesulitan mencari sumber protein dari tempat yang dekat karena biasanya
pusat penjualan ikan agak jauh dari tempat tinggal sehingga memungkinkan
cost untuk berbelanja juga akan bertambah karena BBM juga sudah naik.
Namun, keputusasaan dan kesulitan itu
tidak semestinya diratapi namun bagaimana mencari solusi, salah satunya
dengan membudidayakan lele di kolam plastik yang selama ini mungkin
sedikit orang yang memanfaatkannya karena biasanya peternak lele
menggunakan media kolam permanen untuk membudidayakan lele mereka. Akan
tetapi saat ini ada alternatif lain di mana kita tidak terlalu repot
menggali dan membuat kolam permanen dengan biaya yang mahal akan tetapi
dapat dikurangi dengan menggunakan plastik yang relatif agak tebal agar
prosesnya lebih mudah.
Jika kita menghitung biaya untuk membuat
kolam plastik (terpal), persiapan benih dan pakan tidak membutuhkan
biaya yang tidak banyak, yaitu menyesuaikan kebutuhan dan target
pemeliharaan yang penting ukuran produksinya hanya untuk keperluan
keluarga walaupun berdasarkan pengalaman masih ada saja sisa lele yang
bisa dijual.
Untuk pemeliharaan dengan kapasitas
keluarga cukup menyiapkan dua atau tiga kolam plastik ukuran 4 x 3 m
dengan kedalaman 1 meter (tergantung jumlah ikan yang mau dipelihara)
dan pemberian pakan 3 x sehari akan lebih baik dengan menggunakan pelet.
Pembuatan kolam menggunakan media terpal dibantu dengan rangka bambu
dan diusahakan kuat sehingga kemungkinan keluarnya ikan karena kolam
jebol dapat diminimalisir. Sedangkan air yang digunakan tidak harus
diganti tiap hari karena lele dapat bertahan hidup pada air keruh
sekalipun.
Pemanenan lele dapat dilakukan 3 - 4
bulan tergantung kebutuhan, akan tetapi jika ingin dikonsumsi sendiri
tentu saja ukuran kolam juga dikurangi disesuaikan dengan kebutuhan.
Sukur-sukur jika semua ikan dipanen tentu dapat dijual dengan harga
15.000/kg.
Dengan alternatif pemeliharaan di
terpal, jika dimungkinkan setiap keluarga memiliki minimal untuk
kebutuhan lauk bisa dipenuhi dan dijamin kebutuhan protein tidak akan
kekurangan.
Dan alhamdulillah meski terkadang
keuangan mengalami pasang surutnya tapi keberadaan lauk di halaman
sangat membantu dapur agar tidak sampai kekurangan. (maa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar